Posted by : Unknown
September 04, 2014
Yashushi Akimoto, atau kerap disapa dengan Aki-P, seorang penulis lirik lagu jepang mempunyai ide untuk menciptakan grup idola bernama AKB48. Dengan konsep “The Idol you can meet” berbasis teater di Akihabara, Tokyo. Namun, idenya itu tidak berjalan dengan mudah. Aki-P bahkan tidak menemukan tempat untuk pertunjukkan AKB48. Karena kebanyakan orang berfikir Aki-P sudah tidak waras menciptakan grup aneh yang berbasis teater.
Sampai akhirnya, Aki- P menemukan tempat di pusat perbelanjaan di Akihabara lantai 8 yang sebenarnya tempat itu telah ditutup. Selanjutnya Aki-P memulai audisi untuk mencari member AKB48 generasi 1.
Yashushi Akimoto
Dari sekian banyak pelamar di terimalah 24 gadis nan cantik. Mereka dilatih dengan keras sepulang sekolah, pulang larut malam, bahkan hampir tidak ada waktu untuk tidur.
Mereka memulai debut pertama di teater tahun 2005. Saat itu pula banyak yang menonton aksi mereka di teater, banyak wartawan yang meliput. Namun, entah mengapa hari selanjutnya penonton yang menonton turun drastis. HANYA 7 ORANG PENONTON.
Meski dengan jumlah penonton yang jumlahnya ultra kekurangan, AKB48 tetap tampil di teater 3 kali setiap akhir pekan. Melambaikan tangan walau tak ada penonton, bahkan mereka sendiri pula yang membagikan brosur kemasyarakat agar mau datang dan menonton teater mereka. Kalau misalnya tiket untuk teater tidak habis terjual, maka sisanya diberikan secara gratis. Meski begitu tetap tidak ada yang mau menonton.
Beberapa waktu pun berlalu. Dengan perasaan yang sedih Aki-P memberitahukan kepada member AKB48 bahwa “kontrak akan dihentikan”. Karena masa depan AKB48 yang tidak jelas. Semua itu mereka hadapi dengan ketegaran yang luar biasa. Akhirnya, sebelum AKB48 bubar, Aki-P menulis lirik lagu yang membuat tertarik masyarakat Jepang, yaitu River...
Setelah lagu itu sukses dipasaran musik Jepang, akhirnya AKB48 dapat dikenal oleh masyarakat luas sampai sekarang ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar
Pengunjung Yang Baik Selalu Memberikan Komentarnya